Minggu, 29 Juli 2018

KONSERVASI BANGUNAN KOTA TUA BANGUNAN JASA RAHARJA PART 3






REFERENSI :
https://issuu.com/yuginifty/docs/analisis_jasa_raharja
http://unesdoc.unesco.org/images/0024/002479/247906ind.pdf
https://refhandrirobby8.blogspot.com/2016/06/konservasi-arsitektur-avalisis-bangunan.html

KONSERVASI KOTA TUA BANGUNAN JASA RAHARJA PART 2


DIBANGUN PADA TAHUN: 1912

Gedung ini, awalnya bernama Zee en Brand Verzekerings Maatchapij Sluyters & Col Liyod Insurance bertugas sebagai perusahaan asuransi swasta milik belanda karena daerah batavia dan sunda kelapa adalah daerah pusat bisnis dan perdagangan maka, asuransi ini adalah asuransiyang diperuntukan bagi para pedagang/pebisnis untuk menanggulangi kemungkian kerugianpada bisnis perdagangan dan perkebunan. Asuransi ini lebih bergerak si asuransi kerugian (kebakaran, bisnis, perairan).




Referensi :
https://issuu.com/yuginifty/docs/analisis_jasa_raharja
http://unesdoc.unesco.org/images/0024/002479/247906ind.pdf
https://refhandrirobby8.blogspot.com/2016/06/konservasi-arsitektur-avalisis-bangunan.html

Sabtu, 14 April 2018

KONSERVASI KAWASAN KOTA TUA BANGUNAN JASA RAHARJA PART 1


Latar Belakang
Konservasi merupakan suatu upaya yang dapat menghidupkan kembali vitalitas lama yang telah pudar. Termasuk upaya konservasi bangunan kuno dan bersejarah. Peningkatan nilai-nilai estetis dan historis dari sebuah bangunan bersejarah sangat penting untuk menarik kembali minat masyarakat untuk mengunjungi kawasan atau bangunan tersebut. Sebagai bukti sejarah dan peradaban dari masa ke masa. Upaya konsevasi bangunan bersejarah dikatakan sangat penting. Selain untuk menjaga nilai sejarah dari bangunan, dapat pula menjaga bangunan tersebut untuk bisa dipersembahkan kepada generasi mendatang.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan sejarah dan budaya. Tentu tidak sedikit bangunan bersejarah yang menyimpan cerita-cerita penting dan tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Bahkan hampir di setiap daerah mempunyai bangunan bersejarah yang dijadikan sebagai identitas dari daerah tersebut.
Bertolak belakang dengan diketahuinya indonesia yang kaya akan sejarah dan budaya, ternyata masih banyak bangsa Indonesia yang tidak menyadari akan hal itu. Banyak sekali fenomena-fenomena yang terjadi dan meninbulkan keprihatinan terutama dalam bidang arsitektur bangunan di Indonesia. Seperti yang dikemukakan oleh Budihardjo (1985), bahwa arsitektur dan kota di Indonesia saat ini banyak yang menderita sesak nafas. Bangunanbangunan kuno bernilai sejarah dihancurkan dan ruang-ruang terbuka disulap menjadi bangunan. padahal menghancurkan bangunan kuno bersejarah sama halnya dengan menghapuskan salah satu cermin untuk mengenali sejarah dan tradisi masa lalu. Dengan hilangnya bangunan kuno bersejarah, lenyaplah pula bagian sejarah dari suatu tempat yang sebenarnya telah menciptakan suatu identitas tersendiri, sehingga menimbulkan erosi identitas budaya (Sidharta dan Budhihardjo, 1989). Oleh karena itu, konservasi bangunan bersejarah sangat dibutuhkan agar tetap bisa menjaga cagar budaya yang sudah diwariskan oleh para pendahulu kita.
Pada penulisan ini penulis mengambil objek kawasan bangunan tua di Kali Besar Kota Tua yaitu bangunan Gedung Jasa Raharja yang merupakan kawasan peninggalan penjajahan zaman Belanda, pada kawasan kali besar ini kemudian di ambil objek bangunan yang kemudian dideskripsikan serta dicarikan solusinya berdasarkan kaidah konservasi arsitektur. 

Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun Tujuan & Manfaat dari Penulisan ini adalah:
Tujuan:
  • · Mendeskripsikan objek bangunan kuno kawasan kali besar 
  • · Mencari masalah, solusi serta melestarikan nilai sejarah pada bangunan kuno

Manfaat:
  • ·       Subyektif

Untuk memenuhi tugas konservasi arsitektur semester 8.
  • ·       Obyektif

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam konservasi arsitektur.

Rumusan Masalah
Agar tidak menyimpang dari pokok pembahasan yang akan dibahas dan lebih memahami judul di atas, maka timbulah beberapa pertanyaan guna untuk membatasi pembahasan ini yaitu :
1. Apa saja data didapat dari hasil survey bangunan konservasi di kali besar?
2. Apa yang terjadi pada bangunan setelah bangunan mengalami pemugaran?
3. Apa kesimpulan yang ada pada objek amatan gedung Jasa Raharja dan arahan desain seperti apa yang cocok untuk bangunan tersebut?

Batasan Masalah
Bangunan yang menjadi objek studi kasus konservasi adalah bangunan Gedung Jasa Raharja di kawasan Kali Besar, Kota Tua.

STUDI KASUS
“BANGUNAN GEDUNG JASA RAHARJA KAWASAN KALI BESAR, KOTA TUA”

Pada studi kasus ini akan menjelaskan tentang bangunan Gedung Jasa Raharja mulai dari sejarah bangunan, deskripsi bangunan, bentuk bangunan setelah di revitalisasi dan sesudah direvitalisasi, dan elemen-elemen fasad bangunan.



Sejarah Owner            : Zee en Brand Verzekerings Maatschapij Sluyter & Co / Assurantiekantoor Blom & Van der Aa, Assurantiekantoor Combinatie Sluyters & Co, and de Java-China-Japan Lijn / Lloyd Insurance (1950)

Berdiri                        : Sekitar 1991
Fungsi                         : Bidang Asuransi Sosial
Milik                           : BUMN
Alamat                        : Jl. Kali Besar Timur No.10, Jakarta Barat
Kondisi Bangunan      : Cukup Baik
Klasifikasi                  : Golongan B

Sejarah Bangunan
Gedung ini dibangun sekitar abad ke-19, memiliki desain unik khas Eropa. Langitlangit bangunan yang menjulang tinggi berhiaskan lukisan, dengan jendela berhias kaca patri serta bagian jendela lainnya dihiasi besi bercat keemasan dengan ornamen unik yang selaras dengan ukiran pada tangga bangunan. Pada dinding masih menempel tanda (sejenis prasasti) yang menandai keberadaan bangunan yang dipercantik bentuk hiasan yang sangat klasik. Bangunan ini merupakan bagian dari lima nama pemilik yang terdata, yaitu PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang memiliki 16 gedung.

Sebelum Direvitalisasi


Sebelum direvitalisasi, bangunan ini tergolong rawan roboh, sebelum bangnan ini dikonservasi, atap ini sudah tidak ada dan tidak memiliki fungsi, hanya terdapat sisa-sisa dinding yang belakangnya kosong. Setelah dikonservasi, bangunan ini bersifat sama seperti bangunan yang lama dari segi fasad, hanya saja menggunakan teknologi bangunan yang lebih modern. Dikarenakan bangunan ini memiliki klasifikasi pemugaran B.

Pemugaran golongan B bersifat:
  • ·       Mempnyai nilai keaslian tetapi tidak bersejarah
  • ·       Dilarang dibongkar secara sengaja
  • ·       Harus seperti semula seperti aslinya walapun rubuh
  • ·       Pemeliharaan dan perawatan bangunan tidak boleh mengbah pola tapak depan, atap, dan warna, dan mempertahankan detail.
  • ·    Tata ruang dalam dapat diubah sesuai pengguna, tetapi tidak mengubah struktur utama bangunan.


Setelah Direvitalisasi


Bentuk Bangunan Gedung Jasa Raharja
Bentuk bangunan merupakan bergayakan bangunan kolonial Belanda dan bersifat simetris. Bangunan memiliki 3 lantai dan 1 dormer, pada setiap lantainya, setiap jendela memiliki irama yang berbeda. Atapnya menggunakan atap limas dengan bahan atap tanah liat dan menggunakan kubah pada dormer. Bentuk bangunan pada tahun 1920 dengan 2016 tidak ada yang diubah, mengikuti bentuk bangunan lama atau seperti semula.

Elemen fasad Gedung Jasa Raharja

1. Jendela
Elemen jendela yang digunakan pada bangunan berupa jendela bouvenlicht. Bouvenlicht tidak tergantung dari keadaan cuaca, berkaitan fungsinya dengan kesehatan, akan tetapi apabila dikaitkan dengan kenyamanan termal, maka bouvenlicht sangat bergantung pada kondisi cuaca. Bouvenlicht berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar ke dalam bangunan, dan sebaliknya, oleh karena itu, ukuran dari bouvenlicht harus disesuaikan dengan kondisi cuaca. Dalam penggunaannya, dapat diusahakan agar bouvenlicht terhindar dari sinar matahari secara langsung. Rangka jendela setelah direvitalisasi menggunakan rangka aluminium dengan mengikuti bentuk jendela lama seperti aslinya.

2. Dormer 
Dormer/Cerobong asap semu, berfungsi untuk penghawaan dan pencahayaan. Di  tempat asalnya, Belanda, dormer biasanya menjulang tinggi dan digunakan sebagai ruang  atau cerobong asap untuk perapian. Biasanya diwujudkan dalam bentuk hiasan batu yang  diberi ornamen berbentuk bunga atau sulur-suluran. Sebelum direvitalisasi, dormer dan atap  bangunan sudah rubuh, dan setelah direvitalisasi dibangun kembali mengikuti bentuk yang  lama.

3. Pintu 
Bentuk pintu juga sama dengan jendela, berupa melengkung agar terjadinya  pertukaran udara yang seirama dengan elemen jendela yang lainnya. Setelah direvitalisasi,  pintu menggunakan rangka aluminium.

4. Warna 
Warna bangunan menunjukkan warna putih yang memang warna primer pada  bangunan kolonial. Dan juga dikarenakan fungsi bangunan ini memang untuk asuransi dan  milik BUMN, warna putih menandakan warna formal pada bangunan.






Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Konservasi

https://wikimelo.wordpress.com/2016/08/04/pengertian-konservasi-arsitektur/
http://rezahariri07.blogspot.co.id/2017/07/konservasi-arsitektur_31.html
https://soniasworldd.wordpress.com/2016/06/08/konservasi-arsitektur-kawasan-kali-besar/
http://renzzmusicca.blogspot.co.id/2015/07/tugas-konservasi-arsitektur.html

Minggu, 28 Januari 2018

KRITIK INTERPETATIF





KRITIK INTERPRETIF:

Mengintip Koleksi dan Ruang Pada Museum Gajah

Hasil gambar untuk museum nasional


Museum Nasional atau Museum Gajah hadir sebagai salah satu alternatif wisata museum. Berdiri di tengah pusat Jakarta, Museum Gajah menawarkan wisata budaya dan sejarah yang edukatif. Museum Gajah terletak di Jalan Merdeka Barat Jakarta, atau tepatnya berada disebelah barat dari tugu monas (monumen nasional).  Museum ini sering disebut dengan Museum Gajah disebabkan karena adanya patung gajah pada bagian depan museum.  Patung gajah berbahan perunggu ini merupakan hadiah dari Raja Chulalongkorn dari Kerajaan Thailand (tahun 1871). Selain patung gajah, pada halaman gedung museum juga terdapat beberapa meriam kuno yang tertata rapi.

Bentuk bangunan Museum Gajah banyak dipengaruhi oleh gaya arsitektur Eropa yang berkembang pada Abad Pencerahan, yaitu sekitar abad ke-18. Mempunyai bentuk bangunan yang megah ditambah dengah pilar-pilar yang berukuran besar sebagai kolomnya. Pada bagian depan museum juga terdapat Sculpture yang berbentuk seperti pusaran angin yang berwarna coklat. Yang dapat menjadi salah satu focalpoint dari bangunan museum yang biasanya banyak digunakan sebagai spot foto bagi pengunjung. Dan menambah kesan modern bagi bangunan museum.

Gambar terkait

Sebelum memasuki area bangunan museum, pengunjung dimanjakan dengan area taman yang cukup luas, yang banyak di tanami dengan rumput dan pohon-pohon yang rindang. Membuat museum tampak sejuk dan asri. Di area taman juga terdapat bangku yang dapat digunakan pengunjung untuk beristirahat.

 Museum yang buka setiap hari ini (kecuali hari Senin dan libur nasional/keagamaan) juga sering disebut Gedung Arca. Hal itu disebabkan karena banyaknya koleksi arca  dari berbagai jaman ada di gedung ini. Meskipun memiliki berbagai macam koleksi arca, namun ada 1 arca yang begitu terkenal disini, yakni Arca Bhairawa. Arca setinggi lebih dari 4 meter ini begitu mencolok berdiri kokoh diantara arca-arca lain yang berukuran lebih kecil, sehingga membuat kesan lebih primitif dan bersejarah.

Hasil gambar untuk museum gajah
Pada bagian dalam museum nasional juga terdapat Taman Arca.  Sesuai dengan namanya, taman berumput hijau ini juga dipenuhi dengan arca-arca berbagai bentuk dan ukuran, serta lumpang-lumpang kuno (yoni) yang terbuat dari batu andesit. Salah satu yang mencolok di taman arca yakni arca Nandiswara yang berbentuk lembu (sapi) yang selalu menarik perhatian pengunjung. Disamping itu juga suasana pada taman arca sendiri yang sejuk dan nyaman sehingga pengunjung betah untuk berlama lama pada taman arca ini.

Selain arca, museum nasional ini juga memiliki Ruang Miniatur Rumah Adat. Interior pada ruangan ini termasuk modern. Di ruangan ini kita bisa menyaksikan berbagai miniatur rumah adat berbagai suku di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Yang di sorot dengan lampu yang membuat kesan damai pada ruangan. Di sinilah kita bisa belajar dan mengenal berbagai rumah tradisional berbagai suku di negara kita. Bahkan ada juga ruang Gamelan. Sesuai namanya, ruangan ini berisi berbagai perangkat gamelan yang merupakan salah satu alat musik tradisional kita. Membuat museum nasional ini menjadi sangat lengkap dan beragam.

Hasil gambar untuk ruang miniatur museum nasional

Koleksi yang tak kalah bagusnya yakni Galeri tekstil di sayap selatan. Berbagai tekstil khas Indonesia ada di sini. Bukan itu saja, museum ini juga memiliki galeri arkeologi, galeri prasejarah, berbagai koleksi perhiasan, dan lain-lain yang konon jumlahnya mencapai lebih dari 140 ribu macam koleksi. Pengunjung yang datang dapat berjalan untuk melihat lihat koleksi yang ada di koridor. Kebanyakan disimpan dalam lemari kaca, sehingga pengunjung hanya bisa melihat tanpa bisa memegangnya. Pada setiap koleksi juga ditempatkannya keterangan tentang koleksi tersebut. Sehingga dapat menambah wawasan tentang koleksi tersebut.


Dengan jumlah koleksinya yang beragam tersebut, museum bukan saja merupakan tempat untuk menyimpan benda-benda kuno saja. Lebih dari itu museum juga bisa memberikan informasi visual melalui benda-benda koleksi yang ada. Selain itu museum juga berfungsi sebagai sarana  edukasi  yang bisa menceritakan keadaan dari berbagai jaman. 


JUDUL ARTIKEL  : Mengintip Koleksi dan Ruang Pada Museum Gajah


POKOK PARAGRAF:

·        Paragraf 1 : Museum Gajah menawarkan wisata budaya dan sejarah yang edukatif

·        Paragraf 2 : Bentuk bangunan Museum Gajah banyak dipengaruhi oleh gaya arsitektur Eropa

·        Paragraf 3 : Museum Gajah mempunyai taman yang cukup luas

·        Paragraf 4 : Museum Gajah mempunyai berbagai macam arca

·     Paragraf 5 : Pada taman arca mempunyai koleksi arca yang beragam berbagai bentuk dan ukuran, serta lumpang-lumpang kuno yang terbuat dari batu andesit.

·        Paragraf 6 : Interior pada ruang miniatur rumah adat mempunyai gaya modern.

·     Paragraf 7 : Terdapat 140 ribu koleksi yang ada pada museum gajah dan ditempatkan pada lemari kaca.

·      Paragraf 8 : Museum bisa memberikan informasi visual melalui benda-benda koleksi yang ada.


ISTILAH ARSITEKTUR       :

·       Gaya Arsitektur  : metode khusus dalam konstruksi, ditandai dengan fitur yang membuatnya terkenal.

·     Kolom :  istilah teknik arsitektur yang merujuk kepada elemen struktural yang meneruskan tekanan, yaitu berat struktur di bagian atas (misalnya atap) ke elemen struktur lain di bawahnya (landasan atau pondasi).

·     Sculpture : karya seni tiga dimensi yang dibuat dengan membentuk atau menggabungkan keras dan / atau bahan plastik, suara, dan / atau teks dan atau cahaya, umumnya batu (entah batu atau marmer), logam, kaca, atau kayu.

·        Focalpoint : daerah tertentu yang pertama kali menarik perhatian mata.

·     Miniatur  : suatu tiruan sebuah objek seperti tempat, bangunan, makanan, dan objek lainnya yang dapat dilihat dari segala arah atau biasa disebut benda 3 dimensi.

·     Ruangan : suatu tempat tertutup dengan langit-langit yang berada di rumah atau bentuk bangunan lainnya

·     Koridor : ruang yang digunakan sebagai jalan atau akses untuk menuju dari ruang satu ke ruang yang lain.

Kamis, 15 Juni 2017

PERJALANAN DUBAI MARINA WALK

Hasil gambar untuk dubai marina


Dubai Marina Walk merupakan destinasi terakhir dalam kegiatan KLA Gunadarma. Dubai marina walk merupakan waterfront yang dikelilingi bangunan tinggi modern. Sepanjang pedestriannya banyak digunakan sebagai retail shop, restaurant, dan lainnya. Pada tempat ini banyak kapal-kapal layar bersandar di area dubai marina. Dari sekian gedung terdapat gedung yang menarik yaitu gedung dengan bentuk melintir. Gedung ini merupakan gedung melintir tertinggi di Uni Emirat Arab dan tertinggi ketiga di dunia.

Di salah satu kawasan yaitu Dubai Marina Walk, wisatawan bisa berjalan-jalan sambil menikmati pemandangan. Di sepanjang jalur jalan kaki ini, ada kedai-kedai untuk sekadar nongkrong minum kopi ataupun makan. Ada penyewaan sepeda jika berminat berkeliling dengan sepeda.

Hasil gambar untuk dubai marina
Dubai marina bisa dikatakan sebagai distrik modern di kota Dubai karena mempunyai waterfront yang dikelilingi bangunan tinggi di sekitarnya. Pada area ini juga terdapat banyak turis yang bersantai dengan bersepeda atau hanya sekedar berfoto di area dubai marina




Hasil gambar untuk dubai marina walk

Hasil gambar untuk dubai marina walk

DUBAI CREEK





Hasil gambar untuk dubai creek



Tidak terlalu jauh dengan Bastakiya, perjalanan menuju Dubai Creek untuk destinasi KLA selanjutnya. Dubai creek adalah sungai air asin yang berkonsep nuansa trasional. Banyak terdapat kapal-kapal atau biasa disebut abra, untuk mengangkut barang dan orang untuk menyebrang. Dubai creek merupakan pusat perdagangan kota yang masih tradisional.

Hasil gambar untuk market dubai creek


Pada area Dubai Creek terdapat pasar tradisional yang menjual aneka macam barang dan makanan khas Dubai. Pedagang di pasar tersebut banyak yang berasal dari India. Jangan heran dengan tingkah  laku pedagang di pasar tersebut, karena pedagang biasanya menawarkan barang kepada pengunjung dengan cara yang sedikit memaksa. Pada awalnya pedagang berdiri di depan outlet mereka menawarkan barang, ketika ada pengunjung mereka menyuruh pengunjung untuk masuk ke outlet mereka dan memakaikan barang dagangannya langsung kepada pengunjung sambil merayu pengunjung. Hal tersebut membuat pengunjung terkadang tidak dapat menolak dan dengan terpaksa membeli dagangan mereka.


Dibalik semua itu, Dubai creek mempunyai nuansa yang nyaman. Kita dapat menyebrang ke sisi sebelah dubai creek menggunakan kapal abra. Kapal tersebut dapat menampung hingga 20 orang. Dengan jangaka waktu kurang lebih 15 menit untuk menyebrang. 

Hasil gambar untuk dubai creek

MENELUSURI KOTA LAMA BASTAKIYA

Hasil gambar untuk bastakiya dubai

Di luar dari konsep teknologi dan bangunan tinggi yang di miliki dubai. Dubai juga mempunyai Bastakiya sebagai sebuah distrik bersejarah di Dubai. Dan sebagai salah satu penghunian tertua di Dubai.

Hasil gambar untuk bastakiya dubai

Bastakiya merupakan kunjungan pertama saya dalam kegiatan KLA (Kuliah Lapangan Arsitektur) Gunadarma. Dalam kunjungan saya ke Bastakiya, ketertarikan akan bangunan yang berkonsep sejarah mulai muncul. Melihat bangunan yang berbentuk kubistis dan keunikan  yang mencerminkan arabian. Warna bangunan yang berwarna coklat juga mencerminkan Dubai yang terkenal dengan pasir dan gersang. Menjadikan bangunan kontras dengan lingkup Dubai yang berpasir dan panas.

Dalam area Bastakiya terdapat bermacam-macam fungsi bangunan. Walaupun Dubai terkenal sangat terik tetapi ada salah satu bangunan yang menggunakan penghawaan alami. Bangunan tersebut menggunakan penghawaan angin melalui ventilasi yang di rancang di  beberapa sudut menggunakan sistem yang sedemikian rupa sehingga membuat suhu ruang terasa sejuk dan berfungsi sebagai pendingin ruangan buatan.

Hasil gambar untuk bastakiya dubai

Di sebuah lorong yang lebar, berjajar toko-toko tekstil yang menawarkan pashmina atau kafiye. Penjualnya para pedagang asal Pakistan dan India. Pedagang di Bastakiya umumnya ramah kepada pengunjung. Mereka menawarkan barang dagangannya dengan hati-hati tetapi pada umumnya harga yang di tawarkan oleh pedagang Bastakiya lebih mahal dibanding dengan membeli barang di tempat lain.

Hasil gambar untuk bastakiya dubai