Kamis, 15 Juni 2017

PERJALANAN DUBAI MARINA WALK

Hasil gambar untuk dubai marina


Dubai Marina Walk merupakan destinasi terakhir dalam kegiatan KLA Gunadarma. Dubai marina walk merupakan waterfront yang dikelilingi bangunan tinggi modern. Sepanjang pedestriannya banyak digunakan sebagai retail shop, restaurant, dan lainnya. Pada tempat ini banyak kapal-kapal layar bersandar di area dubai marina. Dari sekian gedung terdapat gedung yang menarik yaitu gedung dengan bentuk melintir. Gedung ini merupakan gedung melintir tertinggi di Uni Emirat Arab dan tertinggi ketiga di dunia.

Di salah satu kawasan yaitu Dubai Marina Walk, wisatawan bisa berjalan-jalan sambil menikmati pemandangan. Di sepanjang jalur jalan kaki ini, ada kedai-kedai untuk sekadar nongkrong minum kopi ataupun makan. Ada penyewaan sepeda jika berminat berkeliling dengan sepeda.

Hasil gambar untuk dubai marina
Dubai marina bisa dikatakan sebagai distrik modern di kota Dubai karena mempunyai waterfront yang dikelilingi bangunan tinggi di sekitarnya. Pada area ini juga terdapat banyak turis yang bersantai dengan bersepeda atau hanya sekedar berfoto di area dubai marina




Hasil gambar untuk dubai marina walk

Hasil gambar untuk dubai marina walk

DUBAI CREEK





Hasil gambar untuk dubai creek



Tidak terlalu jauh dengan Bastakiya, perjalanan menuju Dubai Creek untuk destinasi KLA selanjutnya. Dubai creek adalah sungai air asin yang berkonsep nuansa trasional. Banyak terdapat kapal-kapal atau biasa disebut abra, untuk mengangkut barang dan orang untuk menyebrang. Dubai creek merupakan pusat perdagangan kota yang masih tradisional.

Hasil gambar untuk market dubai creek


Pada area Dubai Creek terdapat pasar tradisional yang menjual aneka macam barang dan makanan khas Dubai. Pedagang di pasar tersebut banyak yang berasal dari India. Jangan heran dengan tingkah  laku pedagang di pasar tersebut, karena pedagang biasanya menawarkan barang kepada pengunjung dengan cara yang sedikit memaksa. Pada awalnya pedagang berdiri di depan outlet mereka menawarkan barang, ketika ada pengunjung mereka menyuruh pengunjung untuk masuk ke outlet mereka dan memakaikan barang dagangannya langsung kepada pengunjung sambil merayu pengunjung. Hal tersebut membuat pengunjung terkadang tidak dapat menolak dan dengan terpaksa membeli dagangan mereka.


Dibalik semua itu, Dubai creek mempunyai nuansa yang nyaman. Kita dapat menyebrang ke sisi sebelah dubai creek menggunakan kapal abra. Kapal tersebut dapat menampung hingga 20 orang. Dengan jangaka waktu kurang lebih 15 menit untuk menyebrang. 

Hasil gambar untuk dubai creek

MENELUSURI KOTA LAMA BASTAKIYA

Hasil gambar untuk bastakiya dubai

Di luar dari konsep teknologi dan bangunan tinggi yang di miliki dubai. Dubai juga mempunyai Bastakiya sebagai sebuah distrik bersejarah di Dubai. Dan sebagai salah satu penghunian tertua di Dubai.

Hasil gambar untuk bastakiya dubai

Bastakiya merupakan kunjungan pertama saya dalam kegiatan KLA (Kuliah Lapangan Arsitektur) Gunadarma. Dalam kunjungan saya ke Bastakiya, ketertarikan akan bangunan yang berkonsep sejarah mulai muncul. Melihat bangunan yang berbentuk kubistis dan keunikan  yang mencerminkan arabian. Warna bangunan yang berwarna coklat juga mencerminkan Dubai yang terkenal dengan pasir dan gersang. Menjadikan bangunan kontras dengan lingkup Dubai yang berpasir dan panas.

Dalam area Bastakiya terdapat bermacam-macam fungsi bangunan. Walaupun Dubai terkenal sangat terik tetapi ada salah satu bangunan yang menggunakan penghawaan alami. Bangunan tersebut menggunakan penghawaan angin melalui ventilasi yang di rancang di  beberapa sudut menggunakan sistem yang sedemikian rupa sehingga membuat suhu ruang terasa sejuk dan berfungsi sebagai pendingin ruangan buatan.

Hasil gambar untuk bastakiya dubai

Di sebuah lorong yang lebar, berjajar toko-toko tekstil yang menawarkan pashmina atau kafiye. Penjualnya para pedagang asal Pakistan dan India. Pedagang di Bastakiya umumnya ramah kepada pengunjung. Mereka menawarkan barang dagangannya dengan hati-hati tetapi pada umumnya harga yang di tawarkan oleh pedagang Bastakiya lebih mahal dibanding dengan membeli barang di tempat lain.

Hasil gambar untuk bastakiya dubai






KEUNIKAN SISTEM TOL DUBAI


Hasil gambar untuk dubai

Pada tahun 2017 ini, mahasiswa Arsitektur Gunadarma angkatan 2014 memiliki 2 destinasi yaitu Hongkong – Shenzen – Macau (Hosema) dan Bangkok – Dubai. Saya disini menjadi bagian dari mahasiswa yang berangkat KLA dengan destinasi Bangkok – Dubai. 


Dubai merupakan negara yang maju akan arsitektural dan teknologinya. Banyak bangunan tinggi yang terkenal yang menggunakan aristek-arsitek hebat. Bukan hanya dari segi bangunan tetapi dalam segi kecanggihan teknologi yang dimiliki Dubai dapat menjadi contoh negara-negara lain.

Hasil gambar untuk transportasi dubai

Hal pertama yang menarik yang dapat dilihat yaitu dalam sistem transportasi. Sistem transportasi tol di dubai menggunakan sistem Salik. Salik adalah sistem tol terbesar di dunia, dan gerbang tol terluas dalam satu arah.

Hasil gambar untuk tol dubai

Salik memiliki kapasitas untuk menangani 1,5 juta perjalanan kendaraan setiap hari dan tidak memerlukan penutupan jalan untuk tujuan perawatan karena memiliki infrastruktur teknis.

Sehingga berbeda dengan sistem tol di Indonesia. Tol di Dubai tidak memerlukan pintu tol yang harus melakukan pembayaran secara manual ketika akan melewati tol. Sistem tol di Dubai menggunakan gerbang yang akan secara otomatis men-scan chip yang ada pada setiap kendaraan yang berfungsi sebagai kartu tol. Chip tersebut dapat diisi ulang menggunakan top-up. Sistem tol seperti ini dapat mengurangi kepadatan kendaraan yang biasanya terjadi pada pintu tol.

Hasil gambar untuk tol dubai

PALM ISLAND DUBAI

Keemiran Dubai yang super kaya membangun sejumlah proyek spektakuler yakni pulau-pulau buatan di lepas pantai. Pekerjaan luar biasa yang mengagumkan dunia, menata pulau-pulau buatan itu seperti pohon palem raksasa. Kepulauan ini menjadi proyek reklamasi tanah terbesar di dunia, juga kepulauan buatan terbesar di dunia. Pulau-pulau itu adalah Palm Jumeirah, Palm Jebel Ali dan Palm Deira.


Penciptanya adalah Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum yang bertujuan untuk meningkatkan pariwisata di Dubai. Setiap pulau berbentuk pohon palem, diatapi sebuah sabit, dan akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang membuat nyaman penduduknya. Palm Islands terletak di lepas pantai Uni Emirat Arab di Teluk Persia dan akan menambah 250 km pantai kota Dubai.



Dua pulau pertama akan dibangun dengan sekitar 100 juta meter kubik batu dan pasir. Palm Deira sekitar 1 milyar meter kubik batu dan pasir. Semua bahan berasal dari UEA. Di ketiga pulau tersebut akan dibangun lebih dari 100 hotel mewah, villa dan apartemen eksklusif tepi pantai, marina, taman hiburan air, restoran, pusat perbelanjaan, fasilitas olah raga dan spa kesehatan.



Palm Jumeirah merupakan pulau yang berbentuk pohon palem dengan cakupan sebuah batang, sebuah mahkota dengan 17 daun, dan sebuah pulau berbentuk sabit yang mengelilingiya dan membentuk 11 kilometer pemecah gelombang. Pulau ini memiliki luas 5 km x 5 km dan total areanya lebih besar daripada 800 lapangan sepak bola. Pulau mahkota dihubungkan dengan Dubai oleh sebuah jembatan sepanjang 300 meter dan pulau sabit dihubungkan dengan ujung atas palem oleh terowongan bawah laut. Untuk 2-3 tahun ke depan, pariwisata di Dubai semakin meningkat, The Palm Jumeirah dapat dikatakan sebagai salah satu resor utama dunia. The Palm Island sendiri dianggap sebagai 'Keajaiban Dunia ke-8'.

Menurut perusahaan pembangun, Jumeirah Palm Island akan berisi hotel, tiga tipe villa (Signature Villas, Garden Homes dan Canal Cove Town Homes), bangunan apartemen di pesisir, pantai, marina, resotran, kafe dan berbagai macam pertokoan retail. Hampir 30 hotel pinggir pantai akan dibuka pada akhir 2009, dan salah satunya adalah hotel Atlantis yang lokasi terletak di puncak pelindung palm.